BAB
II
PEMBAWAAN,
KETURUNAN DAN LINGKUNGAN
1. PENDAHULUAN
Kita membicarakan hal yang sangat penting dalam
psikologi dan sangat erat hubungannya dengan ilmu pendidikan, yaitu suatu
pembawaan dan lingkungan.
Soal
pembawaan ini adalah soal yang sangat tidak mudah dan dengan demikian
memerlukan penjelasan, dan uraian yang tidak sedikit. Telah bertahun-tahun
lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan lain-lain memikirkan
dan berusaha mencari jawaban atas pertanyaan : perkembangan manusia tergantung
pada pembawaan ataukah lingkungan atau dengan kata lain perkembangan anak muda hingga
menjadi dewasa, faktor-faktor yang menentukan itu, kadang-kadang yang dibawa
dari keturunan, pembawaan ataukah pengaruh-pengaruh lingkungan ada beberapa
pendapat.
a.
Aliran Nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa segala perkembangan
manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendidikan tidak bisa mengubah sifat-sifat pembawaan. Salah satu perbedaan
dasar individu adalah latar belakang hereditas masing-masing individu.
Hereditas dapat diartikan sebagai pewaris atau pemindah biologis, karakteristik
individu dari pihak orang tuanya.
b.
Aliran Empirisme
Aliran ini mempunyai pendapat bahwa dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa, itu sama sekali ditentukan oleh
lingkungannya. Sejak atau oleh pendidik dan pengalamannya sejak kecil, manusia
dapat dididik apa saja/kearah yang lebih yang baik maupun kearah yang buruk.
Aliran teori ini dalam lapangan pendidikan
menimbulkan pandangan yang otomistis yang memandang bahwa pendidikan merupakan
usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi manusia. Teori ini sering
disebut dengan “Tabularasa” yang memandang bahwa keturunan itu mempunyai
peranan.
C.
Hukum Konvergensi
Hukum ini berasal dari ahli psikologi bangsa Jerman
bernama William Stern. Ia berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan
kedua-duanya menentukan perkembangan manusia, dari duah buah faktor
perkembangan dan lingkungan. Kedua hal tersebut itu kita renungkan benar-benar,
belum tepatlah kiranya hal itu diperuntukkan bagi perkembangan manusia, hasil
dari proses alam, yaitu pembawaan dan lingkungan belaka.
Tetapi
perkembangan manusia itu bukan hasil belaka dari pembawaannya dan
lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan tetapi iya
memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk.
Proses perkembangan manusia tidak hanya oleh faktor
pembawaan yang telah ada pada orang itu dan faktor lingkungannya yang
mempengaruhi orang itu. Aktivitas manusia itu sendiri dalam pekembangannya
turut menentukan atau memainkan peranan juga.
2. PEMBAWAAN DAN KETURUNAN
a.
Keturunan
Kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau
ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika sifat-sifat atau ciri-ciri
tersebutdiwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang
lain. Yaitu ada dua syarat :
ü Persamaan
sifat atau ciri-ciri, dan
ü Ciri-ciri
ini harus menurun melaui sel-sel kelamin.
Mungkin juga
sifat-sifat itu diwarisi dari nenek moyang atau buyutnya.
b.
Pembawaan
1) Agar
lebih jelas lagi pengertian kita tentang keturunan dan bagaimana hubungannya
atau adakah perbedaannya antara turunan dengan pembawaan, inilah uraiannya,
dapat kita katakan bahwa yng dimaksud dengan pembawaan ialah semua
kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan.
Pembawaan atau bakat
terkandung dalam sel-benih (kiem-cel), yaitu keseluruhan kemungkinan-kemungkinan
yang ditentukan oleh keturunan, inilah yang dalam arti terbatas kita namakan
pembawaan (aanleg).
2) Struktur
Pembawaan
Disamping kita memahami
bahwa pembawaan yang bermacam-macam yang ada pada anak itu tidak dapat kita
amati, jadi belum dapat dilihat sebelum pembawaan itu menyatakan diri dalam
perwujudannya (dari potential ability menjadi actual ability), kita hendaklah selalu
ingat bahwa sifat-sifat dalam pembawaan (potensi-potensi) itu seperti : potensi
untuk belajar ilmu pasti, berkata-kata, intelijensi yang baik dan lain-lain
merupakan struktur pembawaan anak-anak.
3) Pembawaan
dan keturunan
Di muka telah dikatakan bahwa pembawaan
ialah seluruh kemungkinan yang terkandung dalam sel-benih yang akan berkembang
mencapai perwujudannya.
Pembawaan (yang dibawa
anak sejak lahir) adalah potensi-potensi yang aktif dan pasif, yang akan terus
berkembang hingga mencapai perwujudannya.
4) Pembawaan
dan Bakat
Sebenarnya kedua
istilah itu – pembawaan dan bakat adalah dua istilah yang sama maksudnya.
Umumnya dalam psikologi kita dapti kedua istilah itu sejajar, sama-sama dipakai
untuk satu pengertian, yaitu pembawaan (aanleg). Untuk menggantikan kata aanleg
kedua istilah tersebut di atas dapat digunakan sama-sama dengan maksud sama
pula.
3. BEBERAPA MACAM PEMBAWAAN DAN
PENGARUH KETURUNAN
a.
Perlu pula kiranya kita singgung sedikit beberapa macam pembawaan berikut :
1.
Pembawaan jenis
Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah
memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota
tubuhnya, intelijensinya, ingatannya dan sebagainya semua itu menunjukkan
ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.
2.
Pembawaan Ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi
bermacam-macam perbedaan yang juga termasuk pembawaan keturunan, yaitu
pembawaan keturunan mengenai ras.
3.
Pembawaan Jenis Kelamin
Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa
pembawaan jenis kelamin masing-masing.
4.
Pembawaan Perseorangan
Kecuali pembawaan-pembawaan terebut diatas, tiap
orang sendiri-sendiri (individu) memiliki pembawaan yang bersifat individual
(pembawaan perseorangan)yang tipikal, banyak ditentukan oleh keturunan ialah
pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin.
1) Konstitusi
tubuh : termasuk didalamnya : motorik, seperti sikap badan, sikap berjalan, air
muka, gerakan bicara.
2) Cara
bekerja alat-alat indra : ada orang yang lebih menyukai beberapa jenis
perangsang tertentu yang mirip dengan kesukaan yang dimilikioleh ayah atau
ibunya.
3) Sifat-sifat
ingatan dan kesanggupan belajar.
4) Tipe-tipe
perhatian, intelijensi kosien (IQ) serta tipe-tipe intelijensi.
5) Cara-cara
berlangsungnya emosi-emosi yang khas.
6) Tempo
dan ritme perkembangan (ingat pelajaran psikologi perkembangan)
4.
LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT)
Macam-macam lingkungan dan bagaimana individu
berinteraksi dengan lingkungannya.
a.
Macam-macam lingkungan
Lingkungan (environment) ialah meliputi semua
kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life process kita kecuali
gen-gen.
Menurut Sertain lingkungan itu dapat dibagi menjadi
3 bagian sebagai berikut :
1)
Lingkungan alam/luar (eksternal or physical environment)
2)
Lingkungan dalam (internal environment), dan
3)
Lingkungan sosial/masyarakat (social environment)
b.
Bagaimana
Individu Berhubungan Dengan Lingkungan?
Kepribadian adalah organisasi dinamis daripada
sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
(khas).
Dari rumusan /definisi tersebut jelas bahwa
kepribadian manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan atau
kesatuan individu saja, tanpa sekaligus meletakkan hubungannya dengan
lingkungannya.
Menurut
woodworth, cara-cara individu itu berhubungan dengan lingkungannya dapat
dibedakan menjadi 4 macam :
1) Individu bertentangan dengan lingkungannya,
2) Individu menggunakan lingkungannya,
3) Individu berpartisipasi dengan lingkungannya, dan
4) Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Individu
itu senantiasa berusaha untuk “ menyesuaikan diri “ (dalam arti luas) dengan
lingkungannya.
Dalam
arti yang luas menyesuaikan diri itu berarti :
1) Mengubah
diri sesuai dengan keadaan lingkungan (penyesuaian autoplastis)
2) Mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan) diri penyesuaian diri alloplastis.
5.
Penutup
Bahwa semua yang berkembang dalam diri suatu
individu ditentukan oleh pembawaan dan juga oleh lingkungannya dan adapula
lebih ditentukan oleh pembawaannya.
Nativisme
mengatakan bahwa pendidikan tidak bisa mengubah pembawaan. Bila dilihat dari
kedua teori yang bertentangan satu dengan yang lainnya.
Sebagai
kesimpulan dapat dikatakan jalan perkembangan manusia sedikit banyak ditentukan
oleh pembawaan yang turun temurun oleh aktifitas atau penentuan manusia sendiri
yang dilakukan dengan bebas di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan tertentu
berkembang menjadi sifat-sifat.
Tetapi
ada teori konvergensi yang merupakan teori gabungan baik pembawaan maupun
pengalaman lingkungan mempunyai peranan penting di dalam perkembangan individu.
Perkembangan
individu sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor bawaan sejak
lahir (endogen).
DAFTAR
BACAAAN
DRS.
M. NGALIM PURWANTO, MP. “ Psikologi Pendidikan”.
PT
Remaja Rosdakarya - Bandung